Sunday, May 26, 2013

PERJALANAN KE KAMPOENG HALAMAN MUARAKAMAN



Sebelum saya ceritakan pengalaman ketika saya mudik ke muarakaman saya ingin menceritakan tentang sejarah singkat Muarakaman.

Muara Kaman merupakan daerah cikal bakal berdirinya Kerajaan Kutai pada abad ke-4 dengan rajanya yang terkenal yakni Mulawarman. Salah satu bukti bekas peninggalan Kerajaan Kutai yang masih dapat dijumpai di Muara Kaman adalah sebuah batu berbentuk balok panjang yang disebut Lesong Batu. Batu ini lah yang menjadi bahan untuk membuat prasasti yupa pada masa kejayaan kerajaan Hindu tertua di Indonesia.

Dan ini pengalaman saya ketika mudik


Waktu telah menunjukkan pukul 21.10 Sabtu malam,Saatnya untuk packing
pakaian dan barang-barang yang akan di bawa ke kampung halaman. Sesuai rencana saya beserta kedua saudara saya akan mudik keesokan harinya untuk berlebaran bersama ke dua orang tua tercinta Abah dan Amee Setelah melakukan packing, lalu bersiap-siap tidur, istirahat yang cukup.
Perjalanan esok dimulai setelah melakukan shalat subuh, Sebelum tidur saya pun berniat untuk bangun pukul 4 pagi untuk mempersiapkan sarapan sebelum berangkat,Saya menatap jendela suasana di luar masih gelap suasana subuh yang tenang dan udara yang masih steril membuat saya menjadi semangat 21 (mentang-mentang tanggal lahir 21 hehe)
Bangun pagi, mandi, sarapan, shalat subuh lalu bersiap-siap berangkat, kedua saudara saya juga sudah telah siap berangkat, barang-barang bawaan di naikkan ke bagasi mobil,waktu telah menunjuakkan pukul 05.40 kami pun berangkat menuju kampung halaman tercinta,tak sabar saya ingin cepat bertemu keluarga kaii,nenek,keponakan di sana karena hampir 5 bulanan ini saya tidak pernah mudik sebab terhalang dengan kegiatan kuliah yang tidak ada liburnya.
Saya dan amee duduk di jok tengah,kedua saudara saya duduk di jok belakang dan abah di depan bersama om saya yg menjadi drivernya, belum lama perjalanan sekitar 12 menitan kedua saudara saya pun tertidur  saat saya menyetel musik agar tidak ikut mengantuk wal hasil saya pun tertidur karena salah dengar musik alias yang di dengar musik galauu .

perjalanan menuju Muarakaman Tanah Hulu kalimantan Timur tepatnya di desa Kedang kepala membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam perjalanan dari Loabakung Samarinda city ,sebenarnya untuk menuju ke Muarakaman ada 2 jalan yg bisa di tempuh yaitu bisa menuju arah ke Mahulu dari loabakung atau bisa melewati jalan Suryanata,untuk sampai ke kampung Kedang Kepala kami harus melalui darat dan air,ketika sampai ke pelabuhan muarakaman melalui darat kami harus melakukan penyebrangan sungai untuk sampai ke Kedang kepala kurang lebih hanya 30 menitan,di kampung halaman saya terkenal dengan ibu kota pusat kerajaan pertama Kutai,kebanyakan sumber pencaharian masyarakat di Muarakaman ini ialah sebagai nelayan karena memang di sini kebanyakan rawa-rawa dan alur sungai mahakam terlebih jika air sering pasang membuat rumah-rumah penduduk menjadi terendam,hujan sebentarpun bisa membuat air pasang,mungkin karena sekarang banyak penebangan pohon di kalimantan dan tambang-tambang batubara membuat di daerah ini sering banjir.
Sekitar pukul 09.21 kami pun tiba di istana kediaman,kami sangat bersyukur karena perjalanan kami lancar dan selamat Alhamdulillah.

No comments:

Post a Comment